BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat
ini kebutuhan akan sebuah kendaraan baik roda dua maupun roda empat sangat
diminati oleh masyrakat, bermacam -
macam jenis kendaraan dapat dirasakan
oleh masyrakat dengan macam – macam bentuk, semakin majunya sebuah
teknologi di dunia industri mesin yang
ada saat ini perusahaan melakukan perubahan terhadap bentuk mesin yang telah
ada menjadi lebih baik dengan sistem pengapian injeksi
Pengapian
dengan sistem injeksi di buat agar ramah lingkungan dan minim perawatan tetapi
adakalanya masyrakat tidak tahu bahwa semakin sering kita memakai sebuah
kendaraan maka kendaraan tersebut akan mengalami penurunan yang signifikan yang
mengakibatkan kurang maximalnya tenaga yang diberikan,yang disebabkan oleh
kerusakan pada bagian Ring piston yang mengalami sebuah keausan
Keausan
pada ring piston jika semakin lama di biarkan mengakibitkan menurunya efisiensi
dalam pembakaran gas buang dan bahan bakar
dari hal ini maka tidak terciptanya ramah lingkungan maka dari itu ring
piston sangat berkaitan dengan piston dan saling bergantung satu sama lain,
pemasangan ring piston yang tidak benar mengakibatkan pincanganya sebuah mesin.
Ring piston
merupakan komponen mesin yang sangat penting peranannya. Apabila ring piston
mengalami kerusakan maka akan menyebabkan kebocoran gas sehingga tenaga mesin
menjadi berkurang. Selain itu oli akan masuk dan bercampur ketika proses
pembakaran yang dapat mengakibatkan kegagalan mesin.
Penelitian kamega, dkk.,
(2013) meneliti tentang kerusakan ring piston melalui sinyal getaran, dan
dengan berbagai kondisi ring piston dan posisi letak sensor accelerometer,Impak
komponen mekanik seperti penutupan katup menghasilkan amplitudo getaran yang
tinggi sehingga sumber getaran yang terekam lebih jelas. Energi yang dihasilkan
pada kondisi ini bisa mewakili keadaan ring piston mesin yang sebenarnya.
Setelah dilakukan analisa
energi sinyal getaran, kondisi ring piston aus dan tergores mempunyai energi
yang lebih rendah dibanding ring piston baik. Hal initerjadi karena ring
kompresi sebenarnya berfungsi sebagai perapat untuk mencegah udara atau gas
dalam ruang pembakaran masuk ke bak mesin. Apabila ring kompresi mengalami
kerusakan akan menyebabkan kebocoran gas, sehingga tekanan yang dihasilkan
dalam silinder menjadi turun.
Sesuai dengan kutipan diatas Kerusakan pada ring piston sangat berpengaruh karena terjadi perbedaan yang
signifikan pada ring piston baru/bagus dengan yang mengalami keausan ataupun
kerusakan terhadap peforma suatu mesin maka dari itu penulis merasa tertarik
untuk mengambil judul analisis kerusakan ring piston pada mesin 4 langkah
1.2. Rumusan masalah
1.
Bagaimana penyebab kerusakan ring piston pada mesin 4 langkah?
2.
Bagaimana akibat kerusakan ring piston pada mesin 4 langkah?
3.
Bagaimana solusi memperbaiki kerusakan ring piston pada mesin 4 langkah?
1.3.
Batasan masalah
yang akan
penulis bahas dalam penelitian ini mengenai kerusakan ring piston hanya pada
ring piston nya saja
1.4.
Tujuan penulisan
1.4.1.
Tujuan umum
untuk
menganalisa kerusakan ring piston pada mesin 4 langkah yang merupakan komponen
yang sangat penting yang berpengaruh terhadap kinerja mesin.
1.4.2. Tujuan khusus
1. untuk mengetahui penyebab kerusakan
ring piston pada mesin 4 langkah
2. untuk mengetahui akibat kerusakan
ring piston pada mesin 4 langkah
3 Untuk mengetahui solusi menperbaikan
kerusakan ring piston pada mesin 4 langkah
1.5.
Manfaat penelitian
1.
Untuk menambah wawasan si penulis
di bidang otomotif tentang kerusakan ring piston
2. Agar masyarakat pengguna kendaraan
tau apa saja masalah bila ring piston rusak
1.6. Metode penelitian
Pembuatan Tugas Akhir ini penulis
menggunakan metode dengan cara:
1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah
satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan
untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan
orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman
mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Dengan demikian metode penelitian
deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang
secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis),
akan tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga
organisasi. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori,
bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana
alamiah.
2. Metode Korelasional
Metode korelasional merupakan
salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode korelasional merupakan
kelanjutan metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data dihimpun, disusun
secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan hubungan diantara
variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau prediksi. Pada metode
korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan dijelaskan. Hubungan yang
dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode korelasional mencari hubungan
di antara variabel-variabel yang diteliti.
Tujuan metode korelasi yaitu
untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu vektor yang berkaitan dengan
variasi pada faktor lainnya. Jika pada metode ini, hanya dua variabel yang
dihubungkan, maka disebut korelasi sederhana dan jika lebih dari dua variabel
dihubungkan disebut korelasi berganda. Pada metode ini, pencarian hubungan
(korelasi) antara dua variabel menggunakan koefisiesn korelasi atau koefisien
determinasi.
3. Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan
salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode eksperimental merupakan
metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti
akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa,
sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.
Metode eksperimental bertujuan
untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih
variabel, pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan
hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi
adalah mengubah secara sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas.
Kontrol merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi
dan observasi akan menghasilkan data yang meragukan.
AdapunTeknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitumelaluiobservasi (pengamatan),
wawancara,dan studi dokumentasi. Ketiga teknik pengumpulan data tersebut
diharapkan dapat saling melengkapi, sehingga diperoleh suatu informasi yang
diharapkan.
1.
Observasi
Pengamatan
melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa).
Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik
2.
Wawancara
Pengambilan data
melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui
tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan
dirangkum sendiri oleh peneliti.
3.
Studi Dokumentasi
Pengambilan data
melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen
diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
Teknik
analisis data yang dilakukan adalah teknik analisis kualitatif
Proses analisis dalam penelitian
kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selam di lapangan, dan
setelah selesai dilapangan. Analisis sebelum dilapangn dilakukan terhadap data
hasil studi pendahuluan, atau data skunder yang akan menentukan fokus
penelitian. Namun fokus penelitian ini bersifat sementara dan akan
berkembang setelah peneliti akan masuk
dan selama dilapanga
Analisis Data di Lapangan Model Miles dan
Huberman.Miles dan Huberman
mengemukakan aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan swecara interaktif dan berlansung secara terus
menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data,
yaitu data reduction, display, dan
conclusion drawing/verification.
1.
Data Reduction Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.semakin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data yang diperoleh semakin banyak, kompleks dan rumit.
Untuk itu perlu segera di lakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi
data berarti berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.
2.
Data DisplaySetelah data direduksi maka langkah selanjutnnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penelittian kulaitatif, penyajian databisa disajikan
dalam uraian singkat, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Yang paling
sering digunakan untuk penyajian data kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami
tersebut.
3.
Conclusion drawing/verificationLangkah ketiga adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal adalah masih bersifat sementara
danakan berubah bila tidak diketemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan pada tahap
awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
ke lapangan mengumplkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
Langkah-langkah
dalam menganalisis data antara
lain
1. Pengolahan DataData yang telah
terkumpul dalam tahap pengumpulan data, perlu diolah terlebih dahulu.
Pengolahan data tersebut bertujuan untuk lebih menyederhanakan semua data yang
terkumpul dan menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi kemudian dianalisis.
Tahapan dalam pengolahan data adalah:
a. Penyuntingan (editing)Kegiatannya
adalah memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden.
b. Pengkodean (coding)Setelah diakukan
penyuntingan data, kegiatan berikutnya adalah pemberian kode (pengkodean)..
Pengkodean dilakukan dengan cara memberikan simbol/tanda berupa angka terhadap
jawaban responden yang diiterima
c. Tabulasi (tabulating)Kegiatan dalam
tahap tabulasi adalah menyusun dan menghitung data hasil pengkodean,
2. Penganalisisan DataSetelah pengolahan
data selesai, proses selanjutnya adalah analisis data. Tujuan dari analisis
dsata ini adalah untuk menyederhanakan dan memudahkan data untuk
ditafsirkan.Apabila datanya telah terkumpul
3. Penafsiran Hasil AnalisisSetelah data
selesai dianalisis, kagiatanyang harus dilakukan adalah menafsirkan hasil
analisis tersebut. Penafsiran hasil analisis ini bertujuan untuk menarik
kesimpulan penelitian yang telah dilaksanakan. Penarikan kesimpuulan ini
dilakukan dengan cara membendingkan hipotesis yang telah dirumuskan dengan
hasil analisis yang didapat. Akhirnya, penaliti dapat manarik kesimpulan apakah
menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan.Dalam penafsiran,
peneliti juga harus memeriksa kembali langkah-langkah yang telah dilaksanakan
dalam penelitian. Langkah ini berguna untuk melihat kesahihan /validitas hasil
penafsiran.Apabila semua langkahnya telah tepat, maka hasil penelitian dapat
digunakan untuk pemecahan masalah praktis dalam penelitian tersebut. Jika
terjadi sebaliknya, maka hasil
penelitian tidak dapat dijamin kesahihannya
1.7. Definisi operasional
Kerusakan
ring piston pada mesin 4 langkah adalah suatu kejadian aus atau patahnya ring
piston pada suatu mesin 4 langkah yang mengakibatkan menurunnya peforna suatu
kendaraan ataupun terjadi sesuatu yang merugikan seperti borosnya oli
1.8. Sistematika
penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun dalam
beberapa bab yang terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang,
rumusan masalah,batasan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian,
definisi operasional, sistematika penulisan.
BAB II JAJIAN TEORI
Pada bab ini penulis akan menguraikan kajian teori mesin,
ring piston.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini penulisa akan membahas tentan sebab, akibat
dan solusi perbaikan ring piston pada mesin 4 langkah
BAB IV PENUTUP
Pada
bab ini penulis akan menyimpulkan dan saran yang akan di ajukan untuk
pengembangan proses pengolahan tada penelitian ini.
fullnya ada gk bro bab 1-5
ReplyDelete